LUKA ABADI
PEMBENTUK
PRIBADI
|
Sakit yang saya rasakan ini mungkin
sebagian dari jalan hidup yang wajib saya hadapi .. :’) . Semuanya kejadian
yang saya alami menyisakan LUKA yang ABADI dan membentuk pribadi yang kuat.
Mungkin semua rasa sakit dari kecil sampai dewasa ini adalah guru yang secara
tidak langsung memberikan pelajaran hidup dan menjadikan pribadi saya jadi
lebih dewasa.
Ini bermulai saat umurku sekitar 7
tahun sering mendapat cacian dan dipandang sebelah mata oleh orang lain karena
memang keadaan fisikku beda dari yang lain (kurang sempurna). Memang keadaan
seperti ini sering aku terima dan sering melihat kedua orang tuaku bertengkar
karena keegoisan keduanya. Dari semua pengalaman itu membuat mental dan
kesabaranku menjadi lebih kuat, Namun jujur sebelum pribadi saya terbentuk
seperti ini kenyataan yang harus saya hadapi sungguhlah berat “Tak jarang
ribuan tetes air mata setiap harinya keluar”_”.
Kemudian saat saya menginjak usia
dewasa semua kekurangan saya dapat tertupi dengan semangat saya dan akhirnya
saya dapat membuat pandangan orang-orang ke saya menjadi biasa selayaknya
manusia normal’(Rasa sakit yang saya tutupi dengan senyuman^_^). Titik terendah
proses pembentukan pribadi saya akhirnya terjadi saat saya di terima untuk kuliah
di salah satu perguruan tinggi di jawa timur. Waktu diperjalanan berangkat saat
mau mencari kost, saya mengalami suatu musibah tragis yang sangat ironis. Saat
itu banyak orang dan media yang mengabarkan kalau saya sudah tewas. Tapi,
alhamdulillah TUHAN masih memberikan kesempatan hidup yang kedua untuk saya dan
dari sinilah awal proses pembentukan pribadi yang dewasa seorang ARIF WAHYU
SETIAWAN yang berbalik 180 derajat.
Waktu saya membuka mata saya melihat
tubuh saya terbaring lemah di umah sakit dan banyak orang yang menangis
disamping itu (termasuk orang tua saya). Saya bingung dengan kejadian yang saya
alami ini rasanya sep[erti mimpi dan yang membuat saya meneteskan air mata saya
itu adalah saat saya ingin memeluk ibu saya yang sedang menangis namun
seakan-akan saya tidak mempunyai tubuh (hanya punya mata untuk melihat
semuanya, tapi tidak bisa mengontrolnya). Waktu berlalu dengan cepat dan
tiba-tiba saya ada dirumah dengan luka dipaha , engkel dan rahang. Dari cerita
saudara saya ternyata saya sempat koma 1 minggu dan setelah sadar saya amnesia
selama 2 minggu, Tapi syukurlah setiba dirumah ingatan saya langsung normal.
Waktu itu saya merasakan yang namanya “Hidup yang tak mempunyai arti dan tujuan”
dan moment-moment itu sempat membuat saya putus asa ingin mengakhiri hidup saya
yang sudah tak mempunyai arti lagi (bayangkan saja paha,engkel,rahang patah
selama 4 bulan diatas kasur dan selama 2 bulan tidak boleh makan karena rahang
patah). Tapi, berkat motivasi dari keluarga dan teman-teman saya akhirnya
semangat untuk sembuh bangkit dan mengalahkan rasa sakit saya.
Akhirnya 8 bulan berlalu dan saat
kontrol terakhir kedokter saya sangat
bersemangat dan berharap bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti sedia
kala. Namun kenyataan berkata lain, dokter menvonis saya tidak boleh berlari
dan saya tidak akan bisa beraktivitas normal seperti sedia kala karena ada
kelainan di tulang saya “kekurangan yang sejak kecil saya rasakan dan selalu
menutupi kekurangan ini dengan senyum semangat :’)” . Semangat saya langsung
sirna seketika itu karena saya merasa menjadi manusia paling tidak sempurna
didunia. Namun saya mencoba melihat sekitar saya ternyata masih banyak yang
mendapat musibah lebih parah dari saya tapi tetap semangat untuk menjalani
hidup. Mulai dari itu saya berusaha mencoba menikmati rasa sakit saat berjalan
dan tetap bersugesti positif bahwa saya ini SEHAT JASMANI DAN ROHANI. Sehingga
prbadi saya menjadi lebih kuat dan saya ingin kesempatan hidup kedua ini lebih
bermanfaat bagi semua orang ^_^.
ALWAYS KEEP THE FAITH ^_^
|
Arif Wahyu Setiawan 30
Juni 2013 (00:58)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar