Blogger Widgets>

Always Keep The Faith

Selasa, 02 Juli 2013

luka abadi pembentuk pribadi

LUKA  ABADI
PEMBENTUK PRIBADI


     Sakit yang saya rasakan ini mungkin sebagian dari jalan hidup yang wajib saya hadapi .. :’) . Semuanya kejadian yang saya alami menyisakan LUKA yang ABADI dan membentuk pribadi yang kuat. Mungkin semua rasa sakit dari kecil sampai dewasa ini adalah guru yang secara tidak langsung memberikan pelajaran hidup dan menjadikan pribadi saya jadi lebih dewasa.
Ini bermulai saat umurku sekitar 7 tahun sering mendapat cacian dan dipandang sebelah mata oleh orang lain karena memang keadaan fisikku beda dari yang lain (kurang sempurna). Memang keadaan seperti ini sering aku terima dan sering melihat kedua orang tuaku bertengkar karena keegoisan keduanya. Dari semua pengalaman itu membuat mental dan kesabaranku menjadi lebih kuat, Namun jujur sebelum pribadi saya terbentuk seperti ini kenyataan yang harus saya hadapi sungguhlah berat “Tak jarang ribuan tetes air mata setiap harinya keluar”_”.
Kemudian saat saya menginjak usia dewasa semua kekurangan saya dapat tertupi dengan semangat saya dan akhirnya saya dapat membuat pandangan orang-orang ke saya menjadi biasa selayaknya manusia normal’(Rasa sakit yang saya tutupi dengan senyuman^_^). Titik terendah proses pembentukan pribadi saya akhirnya terjadi saat saya di terima untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di jawa timur. Waktu diperjalanan berangkat saat mau mencari kost, saya mengalami suatu musibah tragis yang sangat ironis. Saat itu banyak orang dan media yang mengabarkan kalau saya sudah tewas. Tapi, alhamdulillah TUHAN masih memberikan kesempatan hidup yang kedua untuk saya dan dari sinilah awal proses pembentukan pribadi yang dewasa seorang ARIF WAHYU SETIAWAN yang berbalik 180 derajat.
Waktu saya membuka mata saya melihat tubuh saya terbaring lemah di umah sakit dan banyak orang yang menangis disamping itu (termasuk orang tua saya). Saya bingung dengan kejadian yang saya alami ini rasanya sep[erti mimpi dan yang membuat saya meneteskan air mata saya itu adalah saat saya ingin memeluk ibu saya yang sedang menangis namun seakan-akan saya tidak mempunyai tubuh (hanya punya mata untuk melihat semuanya, tapi tidak bisa mengontrolnya). Waktu berlalu dengan cepat dan tiba-tiba saya ada dirumah dengan luka dipaha , engkel dan rahang. Dari cerita saudara saya ternyata saya sempat koma 1 minggu dan setelah sadar saya amnesia selama 2 minggu, Tapi syukurlah setiba dirumah ingatan saya langsung normal. Waktu itu saya merasakan yang namanya “Hidup yang tak mempunyai arti dan tujuan” dan moment-moment itu sempat membuat saya putus asa ingin mengakhiri hidup saya yang sudah tak mempunyai arti lagi (bayangkan saja paha,engkel,rahang patah selama 4 bulan diatas kasur dan selama 2 bulan tidak boleh makan karena rahang patah). Tapi, berkat motivasi dari keluarga dan teman-teman saya akhirnya semangat untuk sembuh bangkit dan mengalahkan rasa sakit saya.
Akhirnya 8 bulan berlalu dan saat kontrol terakhir  kedokter saya sangat bersemangat dan berharap bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti sedia kala. Namun kenyataan berkata lain, dokter menvonis saya tidak boleh berlari dan saya tidak akan bisa beraktivitas normal seperti sedia kala karena ada kelainan di tulang saya “kekurangan yang sejak kecil saya rasakan dan selalu menutupi kekurangan ini dengan senyum semangat :’)” . Semangat saya langsung sirna seketika itu karena saya merasa menjadi manusia paling tidak sempurna didunia. Namun saya mencoba melihat sekitar saya ternyata masih banyak yang mendapat musibah lebih parah dari saya tapi tetap semangat untuk menjalani hidup. Mulai dari itu saya berusaha mencoba menikmati rasa sakit saat berjalan dan tetap bersugesti positif bahwa saya ini SEHAT JASMANI DAN ROHANI. Sehingga prbadi saya menjadi lebih kuat dan saya ingin kesempatan hidup kedua ini lebih bermanfaat bagi semua orang ^_^.


ALWAYS KEEP THE FAITH ^_^
 


       


Arif Wahyu Setiawan      30 Juni 2013 (00:58)

                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar