Blogger Widgets>

Always Keep The Faith

Minggu, 13 Juli 2014

Ringkasan motivasi

 

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

Arti motivasi

Motivasi berkaitan dengan upaya seseorang untuk mendorong orang lain atau kelompok orang dengan menumbuhkan semangat untuk melakukan kegiatan. Harsey dan Balanchard (1982), motivasi adalah kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang secara langsung dapat mengarahkan dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=pendekatan+intrinsik+dan+ekstrinsik+dalam+motivasi&aq=f&aqi=&aql=&oq=

 

Pendekatan motivasi

1.      Motivasi intrinsic

Motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar.Misalnya, orang yang gemar memebaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca. Motif intrisik juga diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliah psikologi karena ia ingin sekali menguasai mata kulih itu.

2.   Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsangan dari luar, seperti, seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian. Motivasi ekstrinsik ini juga dapat diartikan sebagi motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut pada dosen. http://psikologimotivasi.blogspot.com/

Jenis-jenis motivasi  

1.      Motivasi sadar (conscious) dan motivasi alam bawah sadar (unconscious motivation) termasuk dalam persoalan filosofis. motivasi alam bawah sadar (unconscious motivation) contohnya Acara-acara televisi dan hipnotis Motivasi sadar (conscious)cntohnya adala alasan-alasan kita melakukan sesuatu.Dr. C. George Boeree dalam Personaity Theories menyebutnya dengan asumsi-asumsi filosofis, dimana termasuk didalamnya adalah persoalan kebebasan (free will) dan ketidakbebasan (determinism), dorogan jasmaniah (physiological) dan motivasi bertujuan (purposive motivation), dan persoalan lainnya.

       http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2010/12/31/motivasi-alam-bawah-sadar-budaya-tidak-sadar-diri/

 

2.      Motivasi biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri seseorang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk hidup. Merupakan motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme seseorang demi kelanjutan hidupnya secara biologis. Contoh motif biogenetis misalnya : lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, bernafas, seksual, eleminasi, dan lain-lain. http://salsabilashafiraadin.blogspot.com/2009/04/tentang-motivasi.html

3.      Motivasi sosiogenetis adalah motif yang berasal dari lingkungan kebudayaan dimana orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis, dipelajari dan berasal dari lingkungan kebudayaan individu berada. Macamnya motif ini banyak dan berbeda-beda sesuai dengan corak masing-masing kebudayaan. Contohnya adalah seperti keinginan makan pecel, puding coklat, semua motif yang berdasarkan motif lapar, tetapi dipengaruhi lingkungan kebudayaan di sekitarnya.

 

3.   Motif teogenesis, Motif teogenesis, berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan keinginan untuk merealisasikan norma-norma agama sesuai petunjuk kitab suci. Contohnya adalah seperti ingin mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, inigin merealisasi norma-norma agamanya menurut petunjuk kitab suci dan lain-lain. http://nuraminamyblog.wordpress.com/2011/03/02/motif-sosial-suatu-bentuk-motivasi/

Unsur-unsur motivasi belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:89-92) ada beberapa factor yang mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:

  1. Cita-cita atau aspirasi siswa : Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Citacita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

  2. Kemampuan Belajar : Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya.

  3. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa : Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk mungkin juga karena malam harinya bergadang atau juga sakit.

  4. Kondisi Lingkungan Kelas : Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam belajar.

  5. Unsur-unsur Dinamis Belajar : Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.

  6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa : Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.

http://miklotof.wordpress.com/2010/07/25/unsur-unsur-motivasi-belajar/

Bentuk motivasi

Motivasi dapat berbentuk dua hal, yaitu materi dan non materi.

1.      Materi. Memberikan materi adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (Teori Maslow). Materi dapat berupa gaji yang pantas, fasilitas, kendaraan, rumah, dan lain sebagainya.

http://pot3nsi.blogspot.com/2007/12/memotivasi-orang-lain.html

2.      Non materi, contohnya memberikan saran, dukungan, pengalaman dan do’a

 

 

 

Teori Motivasi

1.         Teori hierarki kebutuhan

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).[3]

2.    Teori Insentif

Teori insentif mempunyai titik pijak yang berbeda. Teori ini justru berpijak pada factor eksternal yang dapat memicu dan mendorong organism berbuat, dan stimulus eksternal ini disebut insentif. Teori ini berasumsi bahwa organisme akan dapat menyadari tentang akibat atau konsekuensi dari perilaku atau perbuatannya, dan organism akan mendekati kapada insentif yang positif, dan menjauhi insentif yang negative.

http://psikologimotivasi.blogspot.com/                

3.    Dorongan biologis

4.    Takut Vs Kepuasan

5.    Kejelasan tujuan /Goal Setting (penetapan tujuan).

Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan). Penetapan tujuan juga dapat ditemukan dalam teori motivasi harapan. Individu menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai. Sasaran-sasaran pribadi memiliki nilai kepentingan pribadi (valence) yang berbeda-beda.
Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri, diwajibkan oleh organisasi sebagai satu kebijakan peusahaan.

http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi-drive-reinforcement.html

Jati diri motivasi

Jatidiri motivasi adalah berani, takut dan adaptif.

Kebutuhan motivasi

Motivasi dibutuhkan apabila telah terjadi desakan dalam diri seseorang  misalnya seseorang  yang  bekerja, motivasi  yang mebuatnya bekerja adalah desakan akan kebutuhan uang atau materi.

 

Tiga elemen motivasi

 Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi.

                                    http://ristiyaheralita.blogspot.com/2010/11/tiga-elemen-motivasi.html

Masalah motivasi

  1. Rasa percaya diri

  2. Kehilangan semangat

  3. Tidak memiliki alasan lebih kuat/sadar

Pengaruh motivasi bagi diri

  1. Komitmen

  2. Fokus

  3. Berani

  4. Empati

  5. Lebih taat dan soleh

 

perbedaan need dalam motivasi

Beberapa faktor  yang dapat menjadi penyebab perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing siswa, di antaranya:

·         Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual

·         Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual

·         Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya

·         Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain. http://adalah.blogdetik.com/2011/01/07/peran-guru/

·         Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain. http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/14/belajar-memotivasi-diri-agar-mau-belajar/

 

 strategi dalam kegiatan belajar mengajar

1.   Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2.   Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3.   Kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4.   Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5.   Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6.   Memberikan perhatian secara maksimal kepada setiap siswa

7.   Membentuk kebiasaan belajar yang baik

8.   Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok

9.   Menggunakan metode yang bervariasi, dan

10. Menggunakan media belajar yang menarik.

      http://adalah.blogdetik.com/2011/01/07/peran-guru/

Hal yang dilakukan untuk menigkatkan motivasi peserta didik

1.      Menciptakan Lingkungan Yang Multisensori Untuk Pembelajaran/yang kondusif

Pembelajaran akan lebih kondusif jika melibatkan beberapa alat indera peserta didik. Indera yang dimiliki seseorang dapat disamakan sebagai jendela terhadap dunia luar.Dalam hal ini, penciptaan lingkungan yang lebih multisensori akan berperan untuk mengatasi hal tersebut.

2.      Mengatur tingkat kesulitan tugas

3.      Manfaat balikan

4.      Memperhatikan kebutuhan siswa

 

Metode reward dan punishment dalam menumbhkan motivasi

Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya

1.      Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.

2.      Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik.

http://suryarizaputra.wordpress.com/2011/01/06/pentingnya-reward-and-punishment-dalam-organisasi/

 

selamat membaca ya....