Tinggalkanlah gengsi HIDUP BERAWAL DARI MIMPI.." Gantungkan yang tinggi, hingga semua terjadi" Rasakan semua peduli itu ironi'tragedi.. Senang-Bahagia hingga kelak kau MaTi ^_^
Motivasi
adalah proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen
utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Motivasi berkaitan dengan upaya seseorang untuk mendorong
orang lain atau kelompok orang dengan menumbuhkan semangat untuk melakukan kegiatan.
Harsey dan Balanchard (1982), motivasi adalah kegiatan untuk menumbuhkan
situasi yang secara langsung dapat mengarahkan dorongan-dorongan yang
ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Motivasi
intrinsik ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa
dirangsang dari luar.Misalnya, orang yang gemar memebaca, tidak usah ada yang
mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca. Motif intrisik
juga diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya,
seorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliah psikologi karena ia ingin
sekali menguasai mata kulih itu.
2. Motivasi
ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsangan dari luar,
seperti, seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian. Motivasi ekstrinsik
ini juga dapat diartikan sebagi motivasi yang pendorongnya tidak ada
hubungannya dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti
seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut pada dosen. http://psikologimotivasi.blogspot.com/
Jenis-jenis motivasi
1.Motivasi
sadar (conscious) dan motivasi alam bawah sadar (unconscious motivation) termasuk
dalam persoalan filosofis. motivasi alam bawah sadar (unconscious motivation)
contohnya Acara-acara televisi dan hipnotis Motivasi sadar (conscious)cntohnya
adala alasan-alasan kita melakukan sesuatu.Dr. C. George Boeree dalam
Personaity Theories menyebutnya dengan asumsi-asumsi filosofis, dimana termasuk
didalamnya adalah persoalan kebebasan (free will) dan ketidakbebasan
(determinism), dorogan jasmaniah (physiological) dan motivasi bertujuan
(purposive motivation), dan persoalan lainnya.
2.Motivasi biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri
seseorang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk hidup. Merupakan
motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme seseorang demi
kelanjutan hidupnya secara biologis. Contoh motif biogenetis misalnya : lapar,
haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, bernafas, seksual, eleminasi, dan
lain-lain. http://salsabilashafiraadin.blogspot.com/2009/04/tentang-motivasi.html
3.Motivasi
sosiogenetis adalah motif yang berasal dari lingkungan kebudayaan dimana
orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis, dipelajari dan berasal
dari lingkungan kebudayaan individu berada. Macamnya motif ini banyak dan
berbeda-beda sesuai dengan corak masing-masing kebudayaan. Contohnya adalah
seperti keinginan makan pecel, puding coklat, semua motif yang berdasarkan
motif lapar, tetapi dipengaruhi lingkungan kebudayaan di sekitarnya.
3. Motif teogenesis, Motif teogenesis,
berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan keinginan untuk merealisasikan
norma-norma agama sesuai petunjuk kitab suci. Contohnya adalah seperti ingin
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, inigin merealisasi norma-norma agamanya
menurut petunjuk kitab suci dan lain-lain. http://nuraminamyblog.wordpress.com/2011/03/02/motif-sosial-suatu-bentuk-motivasi/
Unsur-unsur
motivasi belajar
Menurut Dimyati
dan Mudjiono (1994:89-92) ada beberapa factor yang mempengaruhi motivasi
belajar,yaitu:
Cita-cita atau aspirasi
siswa : Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan
sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat
semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Citacita akan memperkuat
motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu
cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
Kemampuan Belajar : Dalam
belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa
aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan,
perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar
ini, sehingga perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf
perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang
berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan
kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar
tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu
lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat
motivasinya.
Kondisi Jasmani dan Rohani
Siswa : Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi
kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan
kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat
melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada
kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk mungkin
juga karena malam harinya bergadang atau juga sakit.
Kondisi Lingkungan Kelas :
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri
siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya
ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jadi
unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari
ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara
guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa
termotivasi dalam belajar.
Unsur-unsur Dinamis Belajar
: Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya
dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang
sama sekali.
Upaya Guru Membelajarkan
Siswa : Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Motivasi
dapat berbentuk dua hal, yaitu materi dan non materi.
1.Materi. Memberikan materi adalah untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia (Teori Maslow). Materi dapat berupa gaji yang
pantas, fasilitas, kendaraan, rumah, dan lain sebagainya.
2.Non
materi, contohnya memberikan saran, dukungan, pengalaman dan do’a
Teori Motivasi
1.Teori hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling
terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia
membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis
(rasa lapar, haus, seksual,
dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya
fisik dan emosional),
sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri
(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).[3]
2. Teori Insentif
Teori insentif mempunyai titik
pijak yang berbeda. Teori ini justru berpijak pada factor eksternal yang dapat
memicu dan mendorong organism berbuat, dan stimulus eksternal ini disebut
insentif. Teori ini berasumsi bahwa organisme akan dapat menyadari tentang
akibat atau konsekuensi dari perilaku atau perbuatannya, dan organism akan
mendekati kapada insentif yang positif, dan menjauhi insentif yang negative.
5. Kejelasan tujuan
/Goal Setting (penetapan tujuan).
Teori ini menyatakan bahwa
mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Teori ini mengatakan bahwa kita akan
bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul
bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan
yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan
tujuan). Penetapan tujuan juga dapat ditemukan dalam teori motivasi harapan.
Individu menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai. Sasaran-sasaran pribadi
memiliki nilai kepentingan pribadi (valence) yang berbeda-beda.
Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa
sendiri, diwajibkan oleh organisasi sebagai satu kebijakan peusahaan.
Jatidiri motivasi adalah berani,
takut dan adaptif.
Kebutuhan motivasi
Motivasi dibutuhkan apabila telah
terjadi desakan dalam diri seseorang misalnya seseorang yang
bekerja, motivasi yang mebuatnya bekerja adalah desakan akan kebutuhan
uang atau materi.
Tiga elemen motivasi
Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaituupaya, tujuan organisasidankebutuhan.Upaya
merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya
sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan
kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi.
Pada permulaan belajar mengajar
seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan
Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka
makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang
berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat
lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa
mengejar siswa yang berprestasi.
3. Kompetisi
Guru berusaha mengadakan
persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi
untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat
membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa
yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan
dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu
motivasi belajarnya.
6. Memberikan perhatian
secara maksimal kepada setiap siswa
7. Membentuk kebiasaan
belajar yang baik
8. Membantu kesulitan
belajar anak didik secara individual maupun kelompok
Hal
yang dilakukan untuk menigkatkan motivasi peserta didik
1.Menciptakan Lingkungan Yang Multisensori Untuk
Pembelajaran/yang kondusif
Pembelajaran akan lebih kondusif
jika melibatkan beberapa alat indera peserta didik. Indera yang dimiliki
seseorang dapat disamakan sebagai jendela terhadap dunia luar.Dalam hal ini,
penciptaan lingkungan yang lebih multisensori akan berperan untuk mengatasi hal
tersebut.
2.Mengatur
tingkat kesulitan tugas
3.Manfaat
balikan
4.Memperhatikan
kebutuhan siswa
Metode reward
dan punishment dalam menumbhkan motivasi
Reward dan
punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk
melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya
1.Reward
artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen,
reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai.
Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan
perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu
perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga
bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau
meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.
2.Punishment
diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk
reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang
negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada
seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang
dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke
arah yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar