NAMA :
ARIF WAHYU SETIAWAN
NIM :
115040100113002
FP.AGRIBISNIS
BAB II
STRUKTUR
EKONOMI LOKAL SEBAGAI FORMASI SOSIAL
Untuk
menjelaskan realitas sosial dikenal dua konsep penting yakni moda produksi dan
formasi sosial. Moda produksi merupakan gabungan antara kekuatan produksi dan
relasi produksi. Sementara itu, formasi sosial adalah kehadiran dua atau lebih
moda produksi dalam satu masyarakat dimana salah satu akan mendominasi.
MODA
PRODUKSI
Komponen kekuatan prduksi terdiri dari tenaga kerja,
instrumen atau alat-alat produksi, dan bahan baku, teknologi produksi,
manajemen produksi, juga modal uang. Sementara relasi produksi adalah
struktur sosial yang mengatur relasi antar manusia dalam satu proses produksi
barang dan jasa kebutuhan manusia. Relasi produksi sangat erat hubungannya
dengan struktur sosial, dengan demikian moda produksi dan struktur sosial
saling berhubungan karena berjalan tidaknya moda produksi tergantung pada
struktur sosial. Struktur sosial meliputi juga sistem politik, sistem nilai,
ideologi, juga budaya masyarakat dimana kegiatan produksi itu berkembang.
Perubahan moda produksi dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi
pada kekuatan produksi dan relasi produksinya. Sementara itu hubungan produksi menurut
Russel (1989:8-9) memiliki tiga tipe yaitu :
·
Tipe
egaliter.
·
Tipe
kelas.
·
Tipe
transisi.
Ekonomi terpusat menjadi
tiga komponen utama yaitu pekerja, alat produksi,dan tujuan dari produksi.
Pekarja terbagi menjadi dua ada yang pekerja pasif yaitu orang yang
memiliki kekuasaan tertinggi perusahaan dan pekerja aktif yaitu buruh
perusahaan.
FORMASI
SOSIAL
Formasi sosial pada dasarnya memiliki unsur utama
sebuah moda produksi dominan, yang berdampingan dengan moda produksi lain. Jadi
dalam formasi sosial harus ada dua moda produksi yang berjalan bersamaan dimana
salah satu moda produksi dominan. Gambaran formasi sosial sebagai kehadiran dua
atau lebih moda produksi dimana salah satu mendominasi seperti yang dungkapkan
oleh Jeffrey paige dalam Roxborough (1986:103-104) menguraikan artikulasi
berbagai moda produksi dalam masyarakat perkebunan dibedakan dalam 5 artikulasi
yaitu :
·
Manor
komersial atau hacienda.
·
Perkebunan
bagi hasil.
·
Perkebunan
yang menggunakan buruh migrasi.
·
Perkebunan
besar.
·
Pertanian
kecil milik keluarga.
Ciri-ciri
Struktur Ekonomi Lokal
Uraian tentang ciri-ciri struktur ekonomi pasti
merupakan analisis pada aras umum sebagai generalisi realitas-realitas ekonomi
oleh peneliti sebelumnya. Lokal artinya mengacu pada satu komunitas tertentu
yang batasan ruang maupun besar komunitasnya jelas. Ekonomi lokal berarti
merujuk pada ekonomi desa.
Perkembangan
kapitalisme dan Tranformasi Ekonomi Lokal
Pengaruh kapitalisme sebagian besar masuk ke Negara melalui proses penjajahan.
Kapitalisme di pusat pertumbuhan industri bersamaan dengan pertanian, sedangkan
kapitalisme dipinggiran industri tumbuh melalui ekstrasi pertanian.
Pada dasarnya seluruh penelitian menyepakati bahwa
telah terjadi proses kapitalisasi di pedesaan jawa selama masa penjajahan
hingga paska penjajahan. Faktor yang mendorong hal itu adalah Perkebunan pada
masa penjajahan dan kebijakan pemerintah setelah itu.
Perubahan Sosial
dan Struktur Ekonomi
Sebuah perubahan dapat terjadi dengan sendirinya
dan juga bisa karena sebuah rencana. Itu tergantung apakah perubahan itu
dikehendaki atau terjadi sendiri karena
konsekwensi.
Transformasi Ekonomi masyarakat di yakini sebagai
bagian dari proses perubahan sosial. Bahkan orang meyakini bahwa inti dari
perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada sektor Ekonomi. Kembali ke
proses perubahan sosial, masyarakat pedesaan berada dalam masa transisidari non-kapitalis ke kapitalis.
Dari uraian di atas kita dapat melihat apabila
transformasi ekonomi pedesaan terjadi dari ciri non-kapitalis ke kapitalis. Hal
itu ditandai dengan dominannya moda produksi pada struktur desa yang sebelumnya
didominasi ciri non-kapitalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar