Blogger Widgets>

Always Keep The Faith

Kamis, 13 Juni 2013

STRUKTUR EKONOMI LOKAL SEBAGAI FORMASI SOSIAL

NAMA       : ARIF WAHYU SETIAWAN
NIM  : 115040100113002
FP.AGRIBISNIS

BAB II
STRUKTUR EKONOMI LOKAL SEBAGAI FORMASI SOSIAL

          Untuk menjelaskan realitas sosial dikenal dua konsep penting yakni moda produksi dan formasi sosial. Moda produksi merupakan gabungan antara kekuatan produksi dan relasi produksi. Sementara itu, formasi sosial adalah kehadiran dua atau lebih moda produksi dalam satu masyarakat dimana salah satu akan mendominasi.
MODA PRODUKSI
Komponen kekuatan prduksi terdiri dari tenaga kerja, instrumen atau alat-alat produksi, dan bahan baku, teknologi produksi, manajemen produksi, juga modal uang. Sementara relasi produksi adalah struktur sosial yang mengatur relasi antar manusia dalam satu proses produksi barang dan jasa kebutuhan manusia. Relasi produksi sangat erat hubungannya dengan struktur sosial, dengan demikian moda produksi dan struktur sosial saling berhubungan karena berjalan tidaknya moda produksi tergantung pada struktur sosial. Struktur sosial meliputi juga sistem politik, sistem nilai, ideologi, juga budaya masyarakat dimana kegiatan produksi itu berkembang. Perubahan moda produksi dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada kekuatan produksi dan relasi produksinya. Sementara itu hubungan produksi menurut Russel (1989:8-9) memiliki tiga tipe yaitu :
·         Tipe egaliter.
·         Tipe kelas.
·         Tipe transisi.
Ekonomi terpusat menjadi tiga komponen utama yaitu pekerja, alat produksi,dan tujuan dari produksi. Pekarja terbagi menjadi dua ada yang pekerja pasif yaitu orang yang memiliki kekuasaan tertinggi perusahaan dan pekerja aktif yaitu buruh perusahaan.

FORMASI SOSIAL
Formasi sosial pada dasarnya memiliki unsur utama sebuah moda produksi dominan, yang berdampingan dengan moda produksi lain. Jadi dalam formasi sosial harus ada dua moda produksi yang berjalan bersamaan dimana salah satu moda produksi dominan. Gambaran formasi sosial sebagai kehadiran dua atau lebih moda produksi dimana salah satu mendominasi seperti yang dungkapkan oleh Jeffrey paige dalam Roxborough (1986:103-104) menguraikan artikulasi berbagai moda produksi dalam masyarakat perkebunan dibedakan dalam 5 artikulasi yaitu :
·         Manor komersial atau hacienda.
·         Perkebunan bagi hasil.
·         Perkebunan yang menggunakan buruh migrasi.
·         Perkebunan besar.
·         Pertanian kecil milik keluarga.


Ciri-ciri Struktur Ekonomi Lokal
Uraian tentang ciri-ciri struktur ekonomi pasti merupakan analisis pada aras umum sebagai generalisi realitas-realitas ekonomi oleh peneliti sebelumnya. Lokal artinya mengacu pada satu komunitas tertentu yang batasan ruang maupun besar komunitasnya jelas. Ekonomi lokal berarti merujuk pada ekonomi desa.

Perkembangan kapitalisme dan Tranformasi Ekonomi Lokal
Pengaruh kapitalisme sebagian besar  masuk ke Negara melalui proses penjajahan. Kapitalisme di pusat pertumbuhan industri bersamaan dengan pertanian, sedangkan kapitalisme dipinggiran industri tumbuh melalui ekstrasi pertanian.

Pada dasarnya seluruh penelitian menyepakati bahwa telah terjadi proses kapitalisasi di pedesaan jawa selama masa penjajahan hingga paska penjajahan. Faktor yang mendorong hal itu adalah Perkebunan pada masa penjajahan dan kebijakan pemerintah setelah itu.


Perubahan Sosial dan Struktur Ekonomi

Sebuah perubahan dapat terjadi dengan sendirinya dan juga bisa karena sebuah rencana. Itu tergantung apakah perubahan itu dikehendaki atau terjadi sendiri karena konsekwensi.

Transformasi Ekonomi masyarakat di yakini sebagai bagian dari proses perubahan sosial. Bahkan orang meyakini bahwa inti dari perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada sektor Ekonomi. Kembali ke proses perubahan sosial, masyarakat pedesaan berada dalam masa transisidari non-kapitalis ke kapitalis.

Dari uraian di atas kita dapat melihat apabila transformasi ekonomi pedesaan terjadi dari ciri non-kapitalis ke kapitalis. Hal itu ditandai dengan dominannya moda produksi pada struktur desa yang sebelumnya didominasi ciri non-kapitalis.






 


“SEKIAN DAN TERIMA KASIH”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar